KETIKA Anda mampir ke Ubud di Bali, jangan lupa untuk mampir ke lokasi yang berjarak 2 km ke arah tenggara. Tapi jangan kecewa, tempat peribadatan yang cantik tersebut tidak memiliki gajah di dalamnya.
Nama Goa Gajah kemungkinan dipilih karena lokasinya dekat dengan Sungai Petanu, yang pada satu waktu dikenal sebagai Sungai Gajah. Kemungkinan lain demikian karena tampak luar pintu masuk gua menyerupai gajah.
Ketika sampai di lokasi, Anda akan masuk melalui pintu yang diukir berbentuk mulut setan. Di depan gua adalah dua kolam pemandian persegi dengan pancuran yang dipegang oleh enam patung perempuan.
Di dalam gua yang berbentuk "T" tersebut Anda dapat melihat sisa-sisa fragmentaris lingam, simbol phallic Dewa Siwa Hindu dengan teman wanitanya Yoni, patung anak Siwa, dan Dewa Ganesha yang berkepala gajah.
Asal-usul gua sendiri tidak diketahui pasti. Satu kisah menceritakan bahwa ia diciptakan oleh raksasa legendaris Kebo Iwa, pada abad ke-11, selama pengambilalihan Majapahit Bali. Gua itu ditemukan kembali oleh arkeolog Belanda pada 1923, menyusul penemuan air mancur dan kolam renang pada 1954.
Seperti dilansir dari Lonelyplanet, Jumat (2/12/2016), dari Goa Gajah Ubud Anda dapat turun melalui sawah ke Sungai Petanu, di mana ada runtuh pahatan batu stupa (kubah untuk perumahan relik Buddha) pada tebing dan sebuah gua kecil.
Wisatawan dapat ke sana dari pagi jam 8 pagi sampai sebelum matahari terbenam. Biaya masuk per orang dewasa sekira Rp15 ribu dan kendaraan akan dikenakan sekira Rp2.000/5.000. Sebelum kembali ke tempat parkir, wisatawan dapat membeli suvenir di kios-kios atau mencoba 'Kopi Luwak' di area parkir.