Thursday, March 23, 2017

Restoran di Surabaya Klaim Aman dari Penculikan Anak

Maraknya isu penculikan di beberapa daerah tidak terjadi di Kota Surabaya. Selama empat tahun terakhir, Polrestabes tidak pernah menerima laporan penculikan.

Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Shinto Silitonga mengatakan, pihaknya belum pernah menangani kasus penculikan di Surabaya. Kalaupun ada kasusnya orang hilang.

"Tidak pernah ada kalau penculikan. Kalau orang hilang, iya, sering," kata Shinto di Surabaya, Rabu, 22 Maret 2017.

Dicontohkan Shinto, pihaknya baru saja menerima informasi restoran di Surabaya penculikan yang tersebar di sosial media. Namun, setelah dilakukan penyelidikan bukan penculikan. Tapi, orang minggat.

"Baru kemarin kita tangani kasusnya. Ternyata bukan penculikan. Dia hanya minggat sampai ke Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Surabaya aman lah dari penculikan," ujarnya.

Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Surabaya, AKP Ruthyeni, mengatakan, selama empat tahun terkahir kasus penculikan tidak ditemukan dalam buku laporan PPA. Namun, dia tetap mengimbau orang tua dan masyarakat tetap waspada dan memberikan pengawasan kepada anak.

"Upaya kami selalu melakukan penyuluhan dan bimbingan kepada masyarakat. Termasuk untuk perlindungan kepada anggota keluarga," katanya.

Di Jawa Timur, penculikan beberapa tahun terakhir juga tidak pernah ditemukan. Di beberapa daerah di Jawa Timur laporan yang diterima hanya sebatas orang hilang, bukan penculikan.

"Di Jawa Timur tidak ada penculikan. Sampai saat ini masih aman," tegas Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Frans Barung Mangera.

Polisi Diminta Proaktif terhadap Isu Penculikan

Maraknya kasus penculikan mendapat perhatian Polda Jawa Timur. Polda Jawa Timur meminta Polres di seluruh Jawa Timur agar melakukan langkah proaktif kepada masyarakat.

Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Frans Barung Mangera, mengatakan, berdasarkan arahan dari Kapolda Jawa Timur Irjen Machfud Arifin, Polres di seluruh Jawa Timur diminta agar melakukan kegiatan bersama tokoh agama dan masyarakat hingga ke tingkat desa.

"Di tingkat desa bisa dilakukan oleh Bhabinkamtibmas. Seluruh jajaran kepolisian juga diminta untuk menggelar patroli bersama TNI dan Satpol PP," kata Frans.

Dia meminta agar masyarakat lebih hati-hati dengan provokasi adanya orang asing yang dituduh sebagai penculik. Frans meminta agar masyarakat teliti atas provokasi dan tidak main hakim sendiri atas isu penculikan.

"Untuk itu, kami minta agar polisi bekerjasama dengan ulama dan tokoh-tokoh di FKUB (forum kerukunan antar umat beragama)," ujar Frans.

Barung menambahkan, kepada Polres jajaran juga agar berkoordinasi dengan beberapa media cetak, online ataupun elektronik agar tidak membesar-besarkan isu penculikan sebelum ada bukti nyata hasil penyelidikan kepolisian.